Sesungguhnya salah satu keajaiban cinta ialah adanya ketaatan seorang pecinta pada pujaan hatinya. Seorang pecinta akan senantiasa mentaati orang yang dicintainya. Ia akan menyesuaikan wataknya dengan watak kasihnya. Kerap kita saksikan, aroma cinta telah mengubah seseorang yang tadinya bertabiat kasar, jarang tersenyum, kaku, keras pendirian, mudah naik pitam dan susah diajak negosiasi menjadi lembut, murah senyum, lunak, fleksibel tidak gampang naik pitam, dan mudah diajak kompromi.
Seseorang yang mengerti bahwa sang pujaan hati tidaklah menyukai orang yang cengeng dan zampang menangis, niscaya ia akan menyembunyikan segenap kesedihan dan kedukaannya di hadapan sang pujaan.Baginya kebahagiaan sang pujaan di atas segala galanya. Ia akan selalu memaafkan segala kesalahan sang pujaan. Dan mengiakan segenap tindakannya. Meski tindakannya itu sebenarnya melanggar hokum. Ucapannya akan selalu ia simak, perintahnya akan ia taati.
Jangan kau tafsirkan kesabaran seseorang untuk menaati sang pujaan merupakan perbuatan yang bisa menjatuhkan harga diri. Tafsir demikian tidaklah benar. Kita tahu sesungguhnya sang pujaan bukanlah kawan sepadan yang memungkinkan seseorang melakukan balas dendam manakala di hina habis-habisan. Makian hinaan dan celaan dari sang pujaan tak kan menjatuhkan kehormatan sehingga tak perlu lama-lama melekat dalam ingatan.
Tak da cerita diantara kisah-kisah cinta para pembesar dan pemimpin negeri ini, yang jatuh kewibawaan dan kehormatannya gara-gara menaati sang pujaan. Dengan begitu sabar(dlm menaati sang pujaan) bukanlah sebuah kehinaan apalagi akardari segala kerendahan dirinya.
Sesungguhnya ketaatan dan kepatuhan tidak hanya terjadi dalam hubungan cinta yang sederajat sifatnya. Kau pastilah mengerti ketaatan atau ketundukan dalam cinta bukanlah hal hina dan nista. Gara-gara cinta, yang angkuh hilang keangkuhannya. Janganlah kau heran melihat orang-orng yang tunduk dalam cinta. Seorang pujaan hati bukanlah teman sering sepadan. Kesabaranmu dalam mengikuti perintahnya bukanlah sebuah kehinaan. Apel yang jatuh menimpamu bisa menyakitkan. Tapi betapa bodohnya kalau kau tidak mengambilnya.
0
komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)